Sabtu, 29 November 2014

Penumpang dari gang

Penumpang Dari Gang
Oleh MUHAMMAD AINUN NADJIB • 23 November 2012
Dipublikasikan dengan tag Cermin
Share:
Facebook
Twitter
Google+
Kita para sopir taksi
memiliki perhitungan
tentang wilayah-wilayah
tertentu pada jam-jam
tertentu yang kira-kira
banyak penumpang. Kita
memilih lahan mencari
nafkah berdasarkan
perhitungan peta pasar
penumpang.
Demikianlah akal kita membaca dunia dan
kehidupan.
Tapi pada suatu siang kita lewat di suatu jalan,
pada jam tertentu, menit tertentu dan detik
tertentu — muncullah seseorang dari dalam
sebuah gang, yang langsung melambaikan
tangan memanggil taksi kita.
Bisakah akal kita memperhitungkan atau
memperkirakan adegan itu? Bisakah kita
mengetahui bahwa pada detik itu seseorang akan
nongol dari gang dan memanggil kita? Kalau
tidak, siapakah yang mengatur pertemuan di
sebuah detik itu?
Kalau kita lebih cepat lima detik, maka taksi lain
yang akan dipanggil oleh calon penumpang dari
gang itu.
Apakah kalau kita lewat terlalu cepat maka kita
simpulkan bahwa memang itu bukan rejeki kita,
melainkan rejeki kawan sopir taksi di belakang
kita? Ataukah kita sedang dirancang untuk
mendapatkan rejeki berikutnya yang lebih besar
dari calon penumpang yang lain yang entah di
mana nanti akan mencegat kita?